Kebingungan
dan Kegilaan
Siapakah
yg dpt melukiskan perbuatan Yang Tak Terkatakan ?
Aku
bicara seperti ini karena aku tak lagi
punya pilihan.
Kadang
Dia menunjukkan Dirinya dlm satu cara
Dan
kadang dgn cara yg sebaliknya.
Perbuatan
agama tiada lain kecuali kebingungan
Tiada
kebingungan yg membawamu jauh dari-Nya
Tapi
ia membawamu tengelam di dlm kawan
Dan
kemabukan denganNya (M 1 311313)
Cinta
pada Dikau membingungkan
Penglihatan
akan Dikau, kinikmatan
Karena
lautan adalah itu maka inilah mutiara
Ijinkan
aku mencuci hatiku dari segala ilmu
Biarkan
diriku tak perduli pada diri sendiri
Seseorang
harus jangan pergi menuju keharibaan
Yang
tercinta sebagai guru segala ilmu
Roh
orang-orang gila tahu bahwa roh ini adalah kulit roh :
Demi
ilmu ini, kau harus menyebrangi ilmu dalam kegilaan (D 19447-48)
Salahkan
dirimu sendiri, jangan salahkan isyarat-isyarat agama yg sudah nyata
Bagaimana
mungkin seekor burung lempung terbang melintasi cakrawala agama?
Seekor
burung yang paling angkuh membumbung ke udara,
karena
ia tumbuh dari nafs dan ambisi.
Maka,
jadilah bingung, jangan katakana ya atupun tidak !
Sehingga
kasih memberimu sebuah sarana
Karena
kau terlalu dungu untuk memahami keajaiban-keajaiban ini
Jika
kau katakan ya, artinya kau berpura-pura.
Dan
jika kau katakana tidak, berarti tiada kehendak dikepalamu
Itu
menjadikan Qahr menutup jendelamu
Bingung
dan kacaulah sehingga pertolongan Tuhan
Datang
kepadamu dari depan dan belakang
Suatu
ketika kau mengalami kebingungan
Kacau
dan hancur setelah itu, mari kita menuju
Keadaan
rohanimu dan berkata,
Tunjukkan
kami kejalan yang lurus (Qs. 1 : 5 )
Qahr
benar-benar dahsyat
Tapi
manakala kau mulai meratap
Kedahsyatan
itu menjelma kehalusan dan kelembutan
Karena
kedahsyatan hanya bagi seorang pengingkar
Manakala
kau telah menjadi putus asa
Ia
menjelma Kelembutan dan Kemurahan (MIV 374-4)
Dia
yang merasakan manisnya agama
Haruskah
menikmati madu dunia ?
Apa
yang kau inginkan dengan akalmu ?
Melambung
dengan sedikit anggur ?
Juallah
akalmu dan belilah kebingungan !
Jual
beli seperti itu akan mengantarkanmu mencapai
Apa
yang engkau inginkan. (D 1044-48)
Wajah
dikau menjadikan rohku bunga-bunga
Ungu,
bakung, dan lili;
Bulan
Dikau telah menyinari bulanku.
Adakah
yang menyertaimu ? aku tidak tahu.
Betapa
menakjubkan lautan di dalam hati
penuh
dengan ikan dan tak bertepi !
aku
tidak pernah melihat lautan seperti ini
aku
tidak pernah mengenal ikan seperti itu
kemaharajaan
makhluk adalah dongeng
sebagai
kisah tentang mangkuk raja
tiada
raja yang ku kenal
selain
raja keabadian
Menakjubkan,
matahari yang tak terbatas segalanya
Adalah
debu yang berbicara di hadapan engkau
Engkaukah
cahaya dzat Tuhan ?
Engkaukah
Tuhan ?
Aku
tidak tahu.
Dikau
yang mepesona
Membakar
jiwa-jiwa seribu ya’qub hingga membara
Oh
keindahan-keindahan Yusuf
Mengapa
Dikau bersembunyi di dalam sumur ini ?
Aku
tidak tahu
Diam ! karena kaulah pembawa cerita
Terus
saja berubah-ubah
Suatu
ketika kau hu di lain waktu ha
lalu ah
Aku
tidak tahu
Aku
akan diam, karena baru sembuh dari sakit
Aku
tak dapat membedakan antara kekosongan diri
dan
kemabukan dari kesadaran (D 143)
Oh
musuh akalku !
Oh
obat kebodohan !
Akulah
tong, dan Engkau di dalamnya,
Adalah
anggur yang meragi
Engkaulah
Awal dan Akhir,
Engkaulah
Yang Dhohir dan Yang Batin (QS.7 : 3)
Engkaulah
sultan dan syah, sang pemelihara dan penjaga
Engkaulah
yang manis dan yang pahit
Engkaulah
hati yang mebakar
Hati
yang menyerang
Wajah
rembulan Yusuf dan penghalang tabir
Engkau
benarbenar segar dan hijau
Sangat
mempesona dan menawan
Engkau
bagai akal dalam pikiranku
Dan
anting-anting ditelingaku
Engkau
yang jauh dan diri
Di
depan dan lebih
Kawan
pikiran yang sakit
Bisa
dan obat mujarab
Setiap
hari dia membuatku gila selalu
Dan
datang dengan permainan yang beraneka
Aku
mainanNya yang senantiasa dibikin bingung
Dalam
permainanNya (D 1940)
Meski
akalmu terbang melambung
Burung
takqlidmu tak pernah lelah
Mengais
makanan di atas tanah
Taqlid
adalah tabir bagi roh kita
Ia
adalah sesuatu yang terpinjam
Dan
kita duduk dengan nyaman sambil berkata
“
Inilah kita “
Kau
harus menjadi dungu dalam kecerdasan
Harus
menjadi gila !
Apapun
yang kau pandang bermanfaat
Larilah
darinya !
Minumlah
racun dan tumpahkan air kehidupan !
Tinggalkan
keamanan
Dan
tinggallah di tempat-tempat yang mengerikan!
Buang
kehormatan dan jadilah hina dan
memalukan !
Aku
telah merasakan penglihatan akal yang jau
Setelah
ini aku akan membuat diriku gila
Di
jalan ini, jauh dan terasinglah dari Tuhan
Segala
yang tidak membingungkan
Dan
bukan kegilaan. (M VI 09)
Lihatlah
betapa orang gila telah melompat
Dan
terbebas dari kungkungan eksistensi !
Lihatlah
betapa mereka membiarkan diri kehilangan hati
Karena
hati-hati ini adalah perangkap dan nestapa. (D 423)
Bingunglah
akal-akal karena kegilaan
Sedang
aku bingung karena mereka dalam kebekuan selalu
Es
yang terbungkus dalam bayang-bayang tak akan larut
Ia
tak mampu menatap pancaran sinar matahariku (D 18256-7)
Akal
menelan bius dari tangan cinta
Kini
lihatlah kegilaannya !
Kini
akal dan cinta sama-sama gila
Dikarenakan
cintanya pada sungai
Danau
yang mulai mengalir menjelma samudra
Musnahlah
ia
Manakala
ia mencapai cinta
Tampak
baginya lautan darah
Akal
duduk di tengah-tengah kegenangan darah
Gelombang
darah menerjang kepalanya
Dan
melemparkanya dari enam penjuru arah
Menuju
tanpa arah.
Manakala
ia telah sepenuhnya sirna
Lalu
menjelma “ kilat” dan mengambil tempat dalam cinta
Lalu
sirna, dan mencapai tempat dimana tak ada lagi langit dan bumi
Ketika
ingin bergerak, ia tak memiliki kaki
Tapi
jika duduk ia akan kehilangan sesuatu yang sangat berarti
Dari
sudut yang lain
Tiba-tiba
tampak olehnya kesirnaan
Dan
kesemestaan Cahaya Yang Tak Terlukiskan
Kaki-kakinya
menancap, tapi mulai bergerak
Menuju
padang yang
menakjubkan
Dengan
harapan dapat melampaui
Yang
jauh dan terbebas dari diri dan segala
yang ada di bawah
Dua
jembatan membentang di atas jalanNya,
Penuh
dengan api dan yang satunya bunga-bunga
Sebuah
panggilan datang
Masuklah
ke dalam api dan temukan dirimu
Di
dalam taman kesenangan !
Tapi, jika memasuki rumpun bunga akan kau
dapati
dirimu
didalam api dan tungku
terbang
menuju langit seprti Isa
atau
jatuh ke dalam seperti Korah !
Lari
dan cari pelataran roh raja
Sehingga
bebaslah engkau dari setiap jerat
Matahari
agama dan kebanggaan Tabriz
itu lebih agung
Dari
segala sifat yang kau berikan padanya ( D 17721)
Jadilah
gila dan kacau seperti aku !
Mengapa
kau malah tenang dan bertaut pada akal ?
Berfikirlah
demi pencapaian
Kecuali
jika kau telah diberkati
Dari
kepala hingga kaki ( D 28080-01)
Oh
orang – orang !
Tidak
akan kau dapati diriku sebagai manusia !
Bahkan
orang gila pun tidak tahu apa yang ada dalam hatiku !
Bintang
orang gila telah temaram,
ia
telah lari dari huru haraku-telah bercampur dengan kematian
aku
telah mengalir menuju Noneksistensi.(D14490-91)
Oh
Saki, akal-akal telah memasuki rumah dengan kegilaan!
Mereka
tuangkan darah ke dalam mangkuk kegilaan hingga meruah!
Laki-laki
dan perempuan yang dahaga
Membakar
seratus ribu rumah eksistensi
Menunjukkan
keperkasaan dalam kegilaan
Tidakkah
kau lihat, ngengat kegilaan terus sja lemparkan diri
Di
atas lilin dikarenakan kekuatan cinta yang tak terkendali
Roh
dan hati sama-sama cepat dalam menangkap
cerita
kegilaan dari akal
dan
menyumpal telinga dengan kain supaya tidak mendengar
cerita
dari dua dunia ( D 29743-44, 4-47)
Oh
manusia yang bahagia dan terhormat !
Gilakah
aku atau kau ?
Minumlah
semangkuk bersamaku,
Singkirkan
kesalahan ! (D 872)
PERSATUAN DAN PERPISAHAN
Manakala
dari awal aku memulai
Jadilah
Dia pemimpinku
Manakala
aku mencari di dalam hati
Dialah
yang memberi gairah
Manakala
aku berjuang demi kedamaian
Dia
menengahi
Manakala
aku pergi berperang
Dialah
belati
Manakala
aku datang untuk berkumpul
Dialah
manisan dan anggur
Manakala
aku memasuki kebun
Dialah
bakung
Manakala
aku turun menuju tambang
Dia
merah delima dan merona
Manakala
aku menyelam ke dalam lautan
Dialah
mutiara
Manakala
aku melintasi sahara
Maka
Dia menjelma mata air
Manakala
aku mendaki langit
Dialah
bintang
Manakala
kutunjukkan ketabahan
Dadaku
adalah Dia
Manakala
terbakar hatiku
Dialah
tungku
Manakala
kumasuki medan
pertempuran
Dia
berada di dalam pasukan dan memimpin barisan
Manakala
aku pergi ke pesta
Dialah
saki, sang penghibur dan mangkuk
Ketika
kutulis surat
untuk para sahabat
Dialah
kertas, pena dan tinta
Dalam
tidurku, Dialah mimpi
Ketika
terbangun, Dialah kesadaran baruku
Ketika
aku mencari rima bagi sajakku
Dia
menjalankan jalan pikiranku
Dia
berdiri di atas bentuk apapun yang dapat kau gambar
Seperti
pelukis dan pena
Tiada
artinya apa yang kau pandang lebih tinggi
Dia
tetap lebih tinggi dari apa yang kau pandang
“
Lebih Tinggi”
Pergi,
tinggalkan pembicaraan dan buku-buku
Dia
adalah buku yang lebih baik bagimu
Diam
! karena tujuh penjuruarah adalah cahayaNya
Dan
manakala kau sebrangi penjuru-penjuru itu
Dialah
Sang Pengendali
Aku
lebih menyukai apa yang engkau senangi
Dari
apa yang ku senangi
Rahasiamu
adalah milikku
Maka
kubiarkan ia tetap tersembunyi
Menakjubkan,
matahari tabriz
! Seperti matahari
Dia
sungguh tiada tara (D 2251)
PERPISAHAN DAN DERITA
Aduh
! Aduh ! Seorang mukmin sepertiku
Berhasrat
pada peminum darah sepertiMu !
Aduh
! aduh ! Engkau seorang dokter
Yang
tega menumpahkan darah pasien
Yang
sedang merintih kesakitan
Segala
kekejaman yang telah Engkau hadiahkan
Telah
membebaniku
Bukan
seorang pecinta yang membebani mereka
Dengan
kekasihnya.
Kukatakan
pada Nya
“
Akankah Kau menumpahkan darahku
Tanpa
(sebab) pelanggaran atau dosa yang kulakukan ? “
Kata-Nya
“Ya”
Cinta
membunuh siapapun
Kecuali
orang yang tidak berdosa
Cinta-Ku
tak akan membunuh seorang pendosa
Setiap
waktu kubakar habis taman-taman
Siapakah
engkau bagiku ? Duri.
Aku
telah membuang seribu petikan harpa
Siapakah
engkau bagi kukuku ? Senar.
Pasukanku
telah menghancurkan kota-kota.
Siapakah
engkau ? Dinding yang roboh (D 33679-86)
PERSATUAN
DAN KESENANGAN
Oh,
persatuan dengan Dikau
Adalah
akar dari segala kesenangan !
Karena
segalanya adalah bentuk
Kecuali
makna (D 29290)
Itulah
hakikat Lutf bagi Qahr yang kasar
Untuk
orang-orang pilihan yang mulia (M IV 2982)
“Barjanji”
para pencari
Dan
orang-orang yang sedang menempuh perjalanan
Adalah
mereka yang menyibukkan diri
Dengan
perjuangan rohani dan pengabdian
Mereka
sangat memperhatikan waktu
Dan
mengaturnya sedemikian rupa
Dengan
kewajiban tertentu
dan
bagai seorang pengawas
membiasakan
diri dengan kewajiban itu
manakala
seorang bangun di pagi hari
sangat
baik waktu untuk beribadah
ada
seratus ribu tingkatan
semakin
orang mencadi suci
semakin
tinggi ia dibawa
di
pagi hari, roh-roh suci
malaikat-malaikat
suci
dan
makhluk-makhluk yang tidak ada
yang
mengetahui mereka kecuali Tuhan (Qs. 14:9)
yang
nama-nama mereka dirahasiakan
oleh
Tuhan dari kecemburuan manusia
dating
mengunjungi mereka
kau
duduk disamping mereka, tapi tidak melihat
kau
tidak mendengar sepatah katapun dari mereka
segala
sambutan dan tawa……….
Inilah
maqam ketinggian yang tak terlukiskan
Hanya
akan membuang-buang waktu
Jika
mencoba membicarakannya
Karena
ketinggiannya tak terkatakan
Andaikata
sebagian kecil darinya dapat terpahami
Tiada
lagi gambaran, pandangan dan pegangan
Pasukan
sahaya akan menghancurkan Negeri eksistensi
Raja–raja
apabila mereka memasuki suatu negeri
Niscaya
mereka membinasakannya (Qs. 27 : 34)
Apa
yag telah ku katakan
Adalah
apa yang dapat ku katakan
Tentang
mereka yang telah mencapai maqam persatuan
Kecuali
apa yang tidak terjangkau
Sementara
itu
Dimanakah
maqam para salik ?
Batas
para salik adalah persatuan
Tapi
dimanakah batas persatuan ?
Itulah
persoalannya
Persatuan
tak dapat disepadankan dengan perpisahan
Tak
mungkin (buah) yang telah matang
Akan
menjadi hijau kembali
Tak
mungkin buah yang telah masak
Menjadi
mentah kembali ( F 122-123/132-123)
DI
SEBERANG BAYANG-BAYANG
Oh
Gambaran yang lewat melalui hati
Dikau
bukanlah baying-bayang
Bukan
pula jin atau manusia
Aku
cari Dikau dalam jejak-jejakMu
Tapi
Dikau tidak berada di bumi,
tidak
pula dilangit (D 31073-74)
Pikiran
yang masuk kedalam hati
Bercerita
tentang Kawan
Akan
kukorbankan rohku untuknya
Dan
memenuhi mulutnya dengan emas…
Bentuk-Nya
adalah sebuah dalih
Dia
adalah cahaya langit
Berlalu
di seberang lukisan
Dan
bentuk roh-Nya manis, Roh – Nya (D 13373,75)
Masa
demi masa adalah gambaran
Utusan-Nya
yang sampai padaku melalui jalan hati
Pancaran
yang selalu baru datang padaku
Dari Keindahan dan Daya Tarik Nya
Oh
Tuan, adakah kesenangan ini
datang
padaku dari firdaus ?
Ataukah ia angin spoi-spoi
Yang
datang padaku dari hari persatuan ? (D 17125-2)
Aku
semayamkan Gambaran Keindahan Dikau Di dalam dada
Sebuah
cahaya merah mengabarkan matahari (D 28310)
Apa
pun pemberian yang kuterimadari –Mu
Akan
kuserahkan pada Gambaran Dikau
Karena
Dikau adalah Gambaran semanis gula
Dengan
Keagungan Dikau dan Roman Muka
Tidak,
aku salah, karena Gambaran Dikau
Tidak
seperti Gambaran-gambaran yang lain
Segala
keindahan dan kesehajaan
Adalah
pemberian Dikau (D 79952-53)
Oh
Satu Yang Tanpa Bayang-bayang
Aku
telah mencari keserupaan wajah Dikau
Yang
bagai rembulan hingga langit ke tujuh
Di sana tiada seorangpun (D
4481)
Engkaulah
cintaku
Haruskah
memiliki bentuk dan lukisan ?
Begimu
bentuk hanyalah kesemuan (D 27705)
Meski
cinta mengatasi segala bentuk
Tapi
ia menampakkan diri
Dalam
keindahan Yusuf ! (D27705)
Apakah
Satu Yang Tanpa Bentuk memiliki bentuk !
Apakah
kau tahu itu ? (D 28167)
Pujaan
tak tercakud dalam berbagai gambaran
Jangan
kau pahat berhala-berhala dirumah baying-bayang
Karena
semua berhala para pemuja berhala
Adalah
Dia, Dia lebih dari segala
Apakah
segala yang selain Dia ?
Orang-orang
tak dapat memahami ini
Dan
aku tak di ijinkan mengungkapkannya (D 1313335)
Bunga
berasal dari dunia itu
Ia
tak tercakup oleh dunia ini
Bagaimana
mungkin Gambaran Bunga
Tercakup
di dalam Dunia Imajinasi ? (D 14256)
Jika
kau telah membuka mata
Bagi
matahari persatuan
Lalu
datanglah pada Cakrawala Realitas
Realitas
jangan bicara tentang baying-bayang (D 14328)
Bersujudlah
dihadapan Wajah Sang Raja
Karena
Gambaran adalah wazir Raja, Realitas (D3889)
Oh,
tanpa Gambaran wajah Dikau
Segala
realitas adalah tamsilan
Tanpa
Dikau roh dalam jasadku
Adalah
jenazah yang telah membusuk (D18872)
Engkaulah
roh segala realitas
Hati
bayang –bayang yang membara
Dan
bayang–bayang rembulan itu
Tak
dapat dilukiskan dengan kata-kata (D 21638)
Manakala
roh berasal dari masa kanak-kanak
Ia
memasuki persatuan, bebas dari persepsi,
Ideasi
dan imajinasi (M III 4113)
Cinta
menjadikan betuk-bentuk dalam keterpisahan
Tapi
pada saat pertemuan Yang Tanpa Bentuk
Menunjukkan
kepadaNya dan berkata
“
Akulah akar dari ketenangan dan kemabukan
Keindahan
yang kau lihat dalam bentuk-bentuk
Adalah
pantulan Ku
Kini
Aku telah membuka tabir
Dan menunjukkan
keindahanKu tanpa penghalang
Karena
engkau telah begitu terjalin dengan pantulanKu
Engkau
memperoleh kekuatan
untuk
melihat hakikat semata “ (M V 327780)
GambaranNya
menambah cahaya bagi mata
Tapi
dalam kehadiran persatuan Nya
Cahaya
itu menjadi gelap (D 4727)
Oh
Bayang-bayang Dikau
Yang
telah menjadikan para pecinta
Sebagai
tulisan-tulisan
Itulah
pasukan bayang-bayang
Lalu
apakah keindahan Dikau ? (D22763)
Oh
hati pemerkosa yang tanpa bentuk !
Oh
Sang Pembuat Bentukyang tak berbentuk !
Oh
Dikau yang telah menghadiahkan sebuah piala
Yang
penuh dengan teriakan para pecinta !
Engkau
telah menutup mulutku
Agar
tidak membeberkan rahasia-rahasia
Dan
di dalam dada Engkau bukakan pintu
Namun
aku tak dapat menyebutkan nama
Seketika
Engkau melemparkan selubung dengan diam-diam
Hatiku
terpaut pada saki dan kepalaku pada anggur
Adalah
pagi, dan Bayang-bayang Dikau melesat
Roh-roh
suci adalah pasir yang tak terhingga
Pergi
dengan jalan kaki
Dan
mereka yang terkenal karena keagunganya demi Engkau
Di
langit menghancurkan tasbih-tasbih
Dan
menggadaikan sajadah sembahyang mereka
Roh
tak mampu melihat Wajah Dikau yang terselubungi
Dan
Keindahan Dikau lebih agung
Dari
apapun yang aku katakana
Rohku
adalah seekor unta yang mabuk
Mengikuti
di belakang-Mu
Jasadku
adalah sebuah kerah
Yang
melingkar di leher unta
Syam
Tuhan Tabriz !
Hatiku
adalah kehamilan karena Dikau !
Kapankah
aku akan melihat
Seorang
anak lahir dari kemegahan Dikau !(D2331)
Bayagng-bayang
Raja mulai menggulung dengan lembut
Bongkahan
tanah dan batu-batu menjadi hidup
Pohonan
yang mati mulai tertawa
Wanita
mandul melahirkan
Karena
Bayang-bayang Nya pula
Lihatlah
betapa Keindahan Nya !
Keindahan
Nya menunjukkan diri melalui Bayang-bayang
Yang
tak dapat mengejawantahkan Nya
Bayang-bayangNya
adalah matahari yang menyinari roh
Keindahan
Nya adalah matahari
Yang
membakar langit ke empat (D 2433639)
(Dipetik
dari Buku “Jalan Cinta Sang Sufi” Syekh Jalaluddin Rumi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar